Mengapa kain sutra Tussah memiliki daya tahan dan kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan sutra biasa?
Kain sutra tussah mempunyai daya tahan dan kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sutera biasa (sutra murbei) karena beberapa faktor yang berkaitan dengan proses produksinya dan karakteristik ulat sutera yang memproduksinya:
1. Pola Makan dan Gaya Hidup Ulat Sutera: Sutera Tussah diproduksi oleh ulat sutera liar (spesies Antheraea) yang memakan berbagai daun dan tanaman pohon liar alami. Sebaliknya, sutra murbei diproduksi oleh ulat sutera peliharaan (Bombyx mori) yang diberi makanan daun murbei yang terkontrol. Makanan ulat sutera liar mencakup bahan tanaman yang lebih keras dan beragam, sehingga menghasilkan serat sutera yang lebih kuat dan lebih tangguh.
2. Lingkungan Alami: Ulat sutera liar hidup di habitat aslinya dan menghadapi lingkungan yang lebih menantang dibandingkan ulat sutera peliharaan. Paparan unsur alam dan predator dapat menghasilkan produksi sutra dengan kekuatan lebih tinggi untuk menjamin kelangsungan hidup kepompong dan pupa di dalamnya.
3. Serat Lebih Tebal dan Kasar: Serat sutra Tussah umumnya lebih tebal dan kasar dibandingkan serat sutra murbei. Serat yang lebih tebal berkontribusi terhadap kekuatan tarik yang lebih tinggi dan meningkatkan daya tahan kain.
4. Penghapusan Sericin Lebih Sedikit: Sericin adalah protein yang menutupi serat sutra dan bertindak sebagai permen karet atau lem alami. Dalam kasus sutra tussah, serisin tidak dihilangkan secara menyeluruh selama proses produksi, sehingga sebagiannya masih utuh di dalam serat. Retensi sebagian sericin ini meningkatkan daya tahan sutra dan memberikan tekstur yang sedikit lebih kasar.
5. Lebih Sedikit Pemrosesan: Sutra Tussah mengalami lebih sedikit pemrosesan dibandingkan sutra murbei. Sutra liar sering kali dipintal dan ditenun dengan tangan, untuk menjaga keutuhan alami seratnya. Pemrosesan minimal ini membantu menjaga kekuatan bawaan sutra.
6. Ikatan Silang Fibroin: Serat sutra Tussah mengandung lebih banyak ikatan silang dalam struktur protein fibroinnya. Ikatan silang ini meningkatkan gaya antarmolekul antar serat, sehingga meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap regangan.
Karena faktor-faktor tersebut, kain sutra tussah memiliki kombinasi unik antara tekstur alami, kekuatan, dan daya tahan. Hal ini terutama dihargai karena pesona pedesaannya, ramah lingkungan, dan kemampuannya menyediakan pakaian dan tekstil yang tahan terhadap keausan sambil mempertahankan penampilan elegannya dari waktu ke waktu.