Pengetahuan industri
Klasifikasi kain sutra twill murbei
Kain sutra murbei kepar dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, tergantung pada faktor spesifik yang sedang dipertimbangkan. Berikut tiga klasifikasi umum kain sutra twill murbei:
Berdasarkan pola tenun: Kain sutra murbei kepar ditenun dengan pola diagonal, dengan garis timbul atau tonjolan pada permukaan kain. Arah pola diagonal dapat bervariasi tergantung pada jenis tenunan kepar yang digunakan. Beberapa jenis tenun kepar yang umum digunakan pada kain sutra murbei antara lain herringbone, satin, dan kepar berlian.
Berdasarkan beratnya: Kain sutra twill murbei dapat diklasifikasikan berdasarkan beratnya, yang biasanya diukur dalam momme (mm). Momme adalah satuan ukuran yang digunakan untuk menggambarkan berat kain sutra. Kain sutra murbei kepar berbobot lebih ringan biasanya berukuran antara 12-19 mm, sedangkan kain berbobot lebih berat bisa berukuran 30 mm atau lebih tinggi.
Berdasarkan warna: Kain sutra twill murbei dapat diklasifikasikan berdasarkan warnanya, mulai dari putih alami hingga beragam warna celup. Warna alami sutra murbei adalah warna putih pudar atau gading, namun dapat dengan mudah diwarnai untuk menciptakan berbagai macam warna. Beberapa warna umum untuk kain sutra twill murbei antara lain hitam, biru tua, merah, dan merah muda.
Secara keseluruhan, kain sutra twill murbei dapat diklasifikasikan berdasarkan pola tenun, berat, dan warnanya. Klasifikasi ini dapat membantu membedakan berbagai jenis kain sutra murbei kepar dan menentukan sifat serta kegunaan spesifiknya.
Struktur kain sutra murbei kepar
Kain sutra twill murbei memiliki struktur tersendiri yang membedakannya dengan jenis kain lainnya. Struktur kain sutra murbei kepar dicirikan oleh pola diagonal yang tercipta dari tenunan kain. Berikut komponen utama struktur kain sutra twill murbei:
Benang lusi dan benang pakan: Seperti semua kain tenun, kain sutra murbei kepar terbuat dari benang lusi dan benang pakan. Benang lusi melewati kain secara vertikal, sedangkan benang pakan berjalan secara horizontal.
Tenunan kepar: Kain sutra murbei kepar ditenun menggunakan tenunan kepar, yang menciptakan pola diagonal yang berbeda pada permukaan kain. Dalam tenunan kepar, benang pakan dilewatkan ke sejumlah benang lusi tertentu, dan kemudian di bawah sejumlah benang lusi, sebelum disalurkan lagi. Pola ini menciptakan garis diagonal pada permukaan kain, yang bisa lebih atau kurang terlihat tergantung pada jenis tenunan kepar tertentu yang digunakan.
Tenunan satin: Beberapa jenis kain sutra murbei kepar juga memiliki fitur tenunan satin, yang menciptakan permukaan kain yang halus dan berkilau. Pada tenunan satin, benang lusi diapungkan di atas beberapa benang pakan, sehingga menghasilkan permukaan halus dengan kilau tinggi.
Ketatnya tenunan: Ketatnya tenunan juga dapat mempengaruhi struktur kain sutra twill murbei. Tenunan yang lebih rapat akan menghasilkan kain yang lebih tahan lama dan lebih berat, sedangkan tenunan yang lebih longgar akan menghasilkan kain yang lebih ringan dan fleksibel.
Secara keseluruhan, struktur kain sutra murbei kepar dicirikan oleh pola diagonal yang tercipta dari tenunan kepar, serta penggunaan benang lusi dan benang pakan. Beberapa jenis kain sutra murbei kepar juga dilengkapi tenunan satin untuk menambah kehalusan dan kilau. Ketatnya tenunan juga dapat mempengaruhi keseluruhan struktur dan sifat kain.