Pengetahuan industri
Pentingnya benang sutra Noil
Keberlanjutan: Benang sutra noil terbuat dari serat pendek dan sisa sutra yang tersisa setelah serat panjang dihilangkan untuk produksi benang sutra tradisional. Artinya, benang sutra noil merupakan alternatif berkelanjutan dibandingkan sutra tradisional, karena menggunakan bahan limbah yang seharusnya dibuang.
Tekstur: Benang sutra noil memiliki tekstur dan tampilan yang unik karena serat pendek yang digunakan dalam produksinya. Tekstur ini sering digambarkan lembut dan sedikit nubby, sehingga memberikan kesan alami dan organik.
Keserbagunaan: Benang sutra noil dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi tekstil, termasuk menenun, merajut, menyulam, dan menjahit. Dapat digunakan sendiri atau dicampur dengan serat lain untuk menciptakan tekstur dan tampilan yang unik.
Daya Tahan: Benang sutra noil terkenal dengan kekuatan dan daya tahannya, meskipun terbuat dari serat pendek. Bahan ini tahan terhadap keausan, menjadikannya pilihan tepat untuk pakaian dan aplikasi tekstil lainnya yang memerlukan daya tahan.
Ramah lingkungan: Benang sutra noil adalah pilihan ramah lingkungan, karena produksinya memerlukan lebih sedikit air dan energi dibandingkan benang sutra tradisional. Bahan ini juga dapat terurai secara hayati, menjadikannya pilihan produk tekstil yang ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, benang sutra noil merupakan bahan tekstil yang penting karena keberlanjutannya, teksturnya yang unik, keserbagunaannya, daya tahannya, dan ramah lingkungan. Ini adalah pilihan bagus untuk produk tekstil yang membutuhkan nuansa alami dan organik, serta bagi mereka yang ingin membuat pilihan berkelanjutan dalam produksi tekstilnya.
Komposisi Kimia Benang Sutra Noil
Benang sutera noil terbuat dari serat pendek dan sisa sutera yang tersisa setelah serat panjang dihilangkan untuk produksi benang sutera tradisional. Serat pendek ini memiliki komposisi kimia yang berbeda dengan serat panjang yang digunakan pada benang sutra tradisional.
Komposisi kimia benang sutera noil mirip dengan benang sutera tradisional, namun terdapat beberapa perbedaan karena seratnya yang pendek. Sutra terutama terdiri dari protein yang disebut fibroin, yang membentuk sekitar 75-80% serat. Fibroin terdiri dari asam amino, termasuk glisin, alanin, dan serin, yang memberikan kekuatan dan kilau unik pada sutra.
Selain fibroin, serat sutera juga mengandung zat sericin yang berfungsi sebagai lem alami untuk merekatkan serat-seratnya. Sericin dihilangkan selama produksi benang sutra tradisional, tetapi mungkin ada dalam benang sutra noil karena serat yang digunakan lebih pendek.
Secara keseluruhan, komposisi kimia benang sutera noil mirip dengan benang sutera tradisional, namun terdapat beberapa perbedaan karena adanya serat yang lebih pendek dan kemungkinan retensi serisin.